Senin, 13 Mei 2019

Konfigurasi Dasar Debian

Hasil & Pembahasan:
Pada praktikum yang kedelapan membahas tentang konfigurasi server dengan debian menggunakan debian OS (Operating System)  di VirtualBox. Linux Debian merupakan sistem  operasi yang fungsinya bisa sebagai server jaringan atau pengatur proses jaringan seperti router dan yang lainnya.
Prosedur Jaringan dengan Debian
1. Login menggunakan root ( sebagai admin ) dan masukan password yang telah di buat.
2. Menambahkan Ip di debian dengan perintah “nano /etc/network/interfaces” dan lakukan konfigurasi dengan alamat ip yang telah di tentukan lihat gambar dibawah, kalau sudah selesai lakukan save dengan menekan CTRL+O dan lakukan restart dengan perintah “service networking restart” sampai muncul pesan OK.
3. Lakukan pengecekan apakah sudah berhasil melakukan konfigurasi ip dengan perintah “ifconfig eth0” dan “ifconfig eth1”.
4. Mengaktifkan Routing pada debian buka file sysctl.conf dengan perintah seperti dibawah ini, lalu buka pagar untuk mengaktifkannya menjadi “net.ipv4.ip+forwar=1”.
5. Routing antara eth0 dan eth1 agar saling terhubung dan mendapatkan internet, buka file rc.local lalu tambahkan di dalamnya seperti gambar dibawah, kalau sudah selesai lalu save keluar meneukan CTRL+O.
6. Agar file rc.local tidak hilang saat di restart maka lakukan save.
7. Melakukan DHCP Server agar klien mendapatkan ip secara otomatis, lakukan penginstalan dengan perintah “apt-get install dhcp3-server” , masukan CD instalasi dan enter tunggu hingga prosesnya selesai.
8. Mengaktifkan konfigurasi DHCP buka file dhcpd.conf dengan perintah “nano /etc/dhcp/dhcpd.conf”, hilangkan tanda # seperti pada gambar dibawah untuk mengaktifkan fitur DHCP dan isi dengan ip dan alamat sesuai yang di awal tadi.
9. Menentukan port yang ingin dibagikan akses dhcpnya, buka file isc-hcp-server lalu isikan di bagian bawah INTERFACES=”eth0” tergantung anda ingin membagikannya di port mana  kalau sudah selesai keluar dan save peritnah CTRL+O , jangan lupa untuk merestartny a setelah mengkonfigurasi dengan perintah “service isc-dhcp-server restart” sampai muncul tulisan OK.
10.  Lakukan pengecekan ke client, setting ip windows menjadi dhcp lalu cek apakah ip sesuai dengan yang telah ditentukan
Terimakasih, Semoga bermanfaat.

Senin, 06 Mei 2019

Keamanan Jaringan dengan Mikrotik

Selamat Datang kembali pada kesempatan yang sangat sederhana ini saya akan menyampaikan mengenai Keamanan Jaringan dengan Mikrotik.

Teori :
Sistem adalah suatu sekumpulan elemen atau unsur yang saling berkaitan dan memiliki tujuan yang sama. Keamanan adalah suatu kondisi yang terbebas dari resiko. Komputer adalah suatu perangkat yang terdiri dari software dan hardware serta dikendalikan oleh brainware (manusia). Dan jika ketiga kata ini dirangkai maka akan memiliki arti suatu sistem yang mengkondisikan komputer terhindar dari berbagai resiko. itulah sistem keamanan komputer. Tujuan membuat keamanan jaringan adalah untuk mengantisipasi resiko jaringan berupa bentuk ancaman fisik maupun logic baik langsung ataupun tidak langsung yang dapat mengganggu aktivitas yang sedang berlangsung dalam jaringan.
Jenis-Jenis Sistem Keamanan Komputer :
1. Keamanan Fisik
Jenis keamanan sistem jaringan komputer yang pertama yaitu keamanan fisik, jenis keamanan ini lebih ditekankan pada hardware atau perangkat keras. Hal tersebut bertujuan untuk melindungi hardware supaya tetap dalam kondisi yang prima agar dapat digunakan untuk melakukan operasi pada jaringan.
2. Keamanan Jaringan
Keamanan jaringan ini lebih bertipe ke abstrak karena jenis keamanan ini dilakukan oleh benda yang tidak kelihatan atau tidak kasat mata, baik itu menggunakan software maupun perintah tertentu. Contoh keamanan jaringan yang satu ini yaitu dengan menggunakan proxy maupun firewall untuk melakukan filter pada user yang ingin menggunakan jaringan.
3. Otorisasi Akses
Jenis keamanan jaringan Otorisasi Akses merupakan sebuah keamanan jaringan dengan penggunaan password atau kata sandi apabila kita ingin mengakses sesuatu pada sebuahjaringan. Hal tersebut dilakukan supaya administrator dapat memastikan hanya user tertentu saja yang dapat mengakses sebuah jaringan.
4. Proteksi Virus
Virus merupakan salah satu metode penyerangan pada sistem komputer dengan menggunakan sebuah program yang bisa merusak atau membuat sistem pada komputer menjadi kacau serta mengalami kerusakan. Untuk mengatasi serangan virus ini, kita dapat menggunakan atau menginstal software anti virus pada komputer serta selalu update dengan database terbaru.
5. Penanganan Bencana
Penanganan bencana ini merupakan langkah – langkah yang harus diambil apabila terjadi bencana alam yang mengakibatkan kerusakan dan kehilangan data – data penting pada sebuah sistem jaringan komputer. Perencanaan bencana ini bertujuan untuk meminimalisir terjadinya kerusakan pada sistem dapat lebih cepat teratasi.
Tujuan Keamanan Jaringan :
1. Confidentiality
Merupakan usaha untuk menjaga informasi dari pengguna yang tidak berhak mengakses. Confidentiality biasanya berhubungan dengan informasi yang diberikan ke pihak lain.
2. Integrity
Keaslian pesan yang dikirim melalui sebuah jaringan dan dapat dipastikan bahwa informasi yang dikirim tidak dimodifikasi oleh pengguna yang tidak berhak dalam perjalanan informasi tersebut.
3. Availability
Aspek availability atau ketersediaan berhubungan dengan ketersediaan akses terhadap informasi yang dibutuhkan. Sistem informasi yang diserang dapat menghambat atau meniadakan akses ke informasi.
Sistem operasi mikrotik, adalah sistem operasi Linux base yang digunakan sebagai network router dibuat untuk memberikan kemudahan dan kebebasan  bagi penggunanya. Pengaturan Administrasinya dapat dilakukan menggunakan Windows Application (WinBox). Komputer yang akan dijadikan router mikrotik pun tidak memerlukan spesifikasi yang tinggi, misalnya hanya sebagai gateway. Kecuali mikrotik diguankan untuk keperluan beban yang besar (network yang kompleks, routing yang rumit) sebaiknya menggunakan spesifikasi yang cukup memadai. Fitur-fitur mikrotik  diantaranya : Firewall & Nat, Hotspot, Routing, DNS server, Point to Point Tunneling Protocol, Hotspot, DHCP server,dan masih banyak lagi.
Jenis-Jenis Mikrotik :
1. Mikrotik RouterOS
Adalah versi MikroTik dalam bentuk perangkat lunak yang dapat diinstal pada komputer rumahan (PC) melalui CD. File image MikroTik RouterOS dapat diunduh dari website resmi MikroTik, www.mikrotik.com. Namun file image ini merupakan versi trial MikroTik yang hanya dapat digunakan dalam waktu 24 jam saja. Untuk dapat menggunakannya secara full time, harus membeli lisensiKey dengan catatan satu lisensi key hanya untuk satu harddisk.
2. Built in Hardware Mikrotik
Merupakan MikroTik dalam bentuk perangkat keras yang khusus dikemas dalam board router yang di dalamnya sudah terinstal MikroTik RouterOS. Untuk versi ini, lisensi sudah termasuk dalam harga router board MikroTik. Contoh MikroTik dalam bentuk perangkat keras adalah RouterBoard 433 2 Access Point Indoor.
Sistem Level Lisensi
Mikrotik bukanlah perangkat lunak yang gratis jika anda ingin memanfaatkannya secara penuh, dibutuhkan lisensi dari MikroTikls untuk dapat menggunakanya alias berbayar. Mikrotik dikenal dengan istilah Level pada lisensinya. Tersedia mulai dari Level 0 kemudian 1, 3 hingga 6, untuk Level 1 adalah versi Demo Mikrotik dapat digunakan secara gratis dengan fungsi-fungsi yang sangat terbatas. Tentunya setiap level memilki kemampuan yang berbeda-beda sesuai dengan harganya, Level 6 adalah level tertinggi dengan fungsi yang paling lengkap. Secara singkat dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Level 0 (gratis); tidak membutuhkan lisensi untuk menggunakannya dan penggunaan fitur hanya dibatasi selama 24 jam setelah instalasi dilakukan.
2. Level 1 (demo); pada level ini kamu dapat menggunakannya sbg fungsi routing standar saja dengan 1 pengaturan serta tidak memiliki limitasi waktu untuk menggunakannya.
3. Level 3; sudah mencakup level 1 ditambah dengan kemampuan untuk menajemen segala perangkat keras yang berbasiskan Kartu Jaringan atau Ethernet dan pengelolan perangkat wireless tipe klien. 
4. Level 4; sudah mencakup level 1 dan 3 ditambah dengan kemampuan untuk mengelola perangkat wireless tipe akses poin.
5. Level 5; mencakup level 1, 3 dan 4 ditambah dengan kemampuan mengelola jumlah pengguna hotspot yang lebih banyak. 

6. Level 6; mencakup semua level dan tidak memiliki limitasi apapun.

Kesimpulan : 
Mikrotik RouterOS adalah sebuah mesin linux yang dirancang secara khusus untuk keperluan networking. Mikrotik ini begitu menarik saat ini, karena dengan fiturnya yang begitu lengkap serta kemudahan dalam penggunaanya dan juga harganya relatif lebih murah. Jika kita sudah memahami konsep jaringan dengan baik maka akan begitu mudah menerapkan di MikroTik dengan tool GUI-nya (winbox), sehingga kita tak perlu menghafal command untuk melakukan setting atau pengaturannya.
Terima Kasih atas Perhatiannya mohon maaf atas segala kekurangannya.

Senin, 29 April 2019

Konfigurasi jaringan menggunakan Mikrotik (OS Mikrotik) dengan routeros dan VirtualBox

Halo semua, selamat datang kembali pada kesempatan ini saya akan menyampaikan mengenai konfigurasi jaringan menggunakan mikrotik dengan melalui software OS Mikrotik. Terlebih dahulu download :
1. OS Mikrotik
2. Routeros
3. VirtualBox
4. winbox
Setelah semuanya di instal lakukan langkah berikut :
1.  Menginstal OS Mikrotik di VirtualBox. Pertama Buka VirtualBox , klik new  dan isikan seperti gambar dibawah ini, klik next/lanjut sampai proses selesai



2.  Tambahkan Interface VirtualBox, klik berkas – Preferensi – Jaringan


3.  Setelah itu masukan OS mikrotiknya yang sudah didownload lalu mulai


4.  Lalu Install semua aplikasi yang ada (x) memberi tanda x dengan spasi setelah itu tekan “i” dan jika ada pertanyaann tekan “y” saja


5.  Login menggunakan User “admin” lalu langsung enter saja karena tidak ada password, sampai tampilan login bergambar Mikrotik



6.  Megecek Interfaces yang terhubung dengan perintah “interface print” maka disana akan terlihan ethernet1, ethernet2 dan ethernet3


7.  Mengkonfigurasi ip setiap port atau interfaces 1, 2, dan 3.
     -  Ip address add address=192.168.100.18/24 interface=ether1
     -  Ip address add address=192.168.68.1/24 interface=ether2
     -  Ip address add address=192.168.90.1/24 interface=ether3


8.  Tambahkan Firewall agar ethernet1 bisa terkoneksi dengan ethernet lainnya


9. Setting DHCP ethernet 2 dan lakukan konfigurasi seperti ini


10.  Buka windows client lalu buka adapter setting seperti dan lakukan set IP otomatis, maka akan dapat ip yang sudah kita setting tadi disana mendapatkan ip 192.168.68.254 karena  mikrotik membagi IP mulai dari belakang.


11.  Lakukan ping dari windows ke os mikrotik yang ada di virtual atau sebaliknya


12.  Untuk dhcp ethernet 3 lakukan langkah-langkah seperti ethernet 2 

Mungkin hanya itu yang dapat saya sampaikan semoga bermanfaat. Terima Kasih

Senin, 22 April 2019

Konfigurasi Web Server dan Simulasi VLAN pada Cisco Packet Tracer dengan Gambar

 Selamat Datang kembali, dikesempatan kali ini saya akan menyampaikan tentang simulasi jaringan web server dan simulasi jaringan VLAN silakan perhatikan dengan baik.

Simulasi jaringan web server
1. Untuk membuat jaringan web server, gunakan 1 PC dan 1 server, koneksikan dengan kabel cross seperti gambar di bawah.


2. Atur ip address pada server dan PC di static dan isikan ip address  melalui tab desktop di server dan PC lalu pilih ip configuration.





3. Selanjutnya, buka tab services di server lalu pilih HTTP, seperti gambar di bawah.



4. Lakukan edit isi pada file index.html dan gallery.html.




5. Coba web server dengan cara buka web browser pada tab Desktop di PC, lalu isikan URL berupa ip address server tadi.


Kemudian Simulasi jaringan VLAN
1. Untuk membuat simulasi jaringan VLAN, disini saya menggunakan 1 router dan 1 switch, serta 2 server yang masing-masing terdiri atas 5 PC dan seperti gambar di bawah.


2. Pada server pertama (Lab-A) atur DHCP menjadi on dan isi default gateway, start ip address, subnet mask dan maksimum pengguna lalu klik save. Lakukan hal yang sama pada server kedua (Lab-B).




3. Pada server lagi, pilih tab desktop lalu atur ip address server menjadi static dan isikan ip address, subnet mask, dan default gateway. Lakukan hal yang sama pada server lainnya.


4. Atur PC menjadi DHCP di IP Configuration, lakukan ke semua PC.
5. Inisialisasi vlan menjadi 2 buah melalui switch dan pilih tab CLI. Lalu isikan perintah seperti gambar di bawah. Lalu cek apakah sudah aktif dengan mengetikkan sh vlan. 


6. Selanjutnya, pada CLI di switch kembali, ubah atau masukkan port-port yang aktif pada vlan yang telah dibuat dengan perintah dibawah. Cek apakah sudah tepat dengan mengetikkan sh vlan.


7. Selanjutnya pada router, lakukan setting pada DHCP dan atur agar dapat berbeda server dengan perintah di bawah.


8. Selanjutnya pada switch, atur port 0/24 ke mode trunk seperti pada gambar di bawah.


9. Untuk mengecek apakah PC sudah saling terhubung, lakukan ping pada salah satu PC ke PC di server sebelah.


Sekian yang dapat saya sampaikan semoga bermanfaat. Terima Kasih.

Senin, 08 April 2019

Subnet Mask dan Membuat Jaringan Wireless

Halo semua😊
Kembali lagi bersama saya yang akan membahas mengenai subnet mask dan membuat jaringan wireless.












Subnet mask berfungsi untuk menampung berapa banyak host yang bisa terhubung, dapat dilihat dari tabel diatas. Selanjutnya langsung saja pada pembuatan jaringan wireless.


Langkah-langkah menkonfigurasi jaringan wireless
1.      Buatlah desain jaringan wireless sederhana dengan dengan menggunakan 1 acces point, 3 client dan 2 laptop.
2.      Klik 2x pada salah satu PC, kemudian akan tampil dialog box seperti pada gambar.
3.      Matikan pc, kemudian drag dan drop untuk melepas LAN dan ganti dengan komponen WLAN yang dipilih. Untuk memasang WLAN drag komponen seperti panah. Kemudian hidupkan kembali pc.
4.      Selanjutnya atur ip address pada PC menjadi 192.168.0.1. Selanjutnya lakukan hal sama pada PC/Laptop lainnya.
5.      Jika sukses, maka client akan terhubung dengan point access seperti pada gambar.

Sekian yang dapat saya sampaikan, mohon maaf apabila banyak kekurangan karena saya masih belajar juga. Terima Kasih.

Senin, 01 April 2019

Implementasi Jaringan Client-Server dan Jaringan Router pada Cisco Packet Tracer

Halo Semua 😊

Kesempatan kali ini akan membahas tentang Jaringan Client-Server dan Jaringan Router pada Cisco Packet Tracer. Ada tiga materi yang dipelajari yang pertama adalah merancang jaringan client-server, jaringan router dan rancangan jaringan komputer langsung ke router. Dalam perancangan jaringan client-server kita bisa menggunakan DHCP supaya dapat melakukan pembagian ip address secara otomatis sehingga kita tidak perlu melakukan setting pada komputer untuk pembagian ip address.Pada praktikum ketiga jaringan komputer kali ini yang berjudul Jaringan Client-Server dan Jaringan Router pada Cisco Packet Tracer ini ada tiga materi yang dipelajari yang pertama adalah merancang jaringan client-server, jaringan router dan rancangan jaringan komputer langsung ke router. Dalam perancangan jaringan client-server kita bisa menggunakan DHCP supaya dapat melakukan pembagian ip address secara otomatis sehingga kita tidak perlu melakukan setting pada komputer untuk pembagian ip address.

1.      Jaringan client-server
a)      Pertama buat lah rangkaian jaringan komputer seperti dibawah ini.


b)      Lalu klik pada server dan buka service lalu pilih DHCP dan masukan ip address, subnet mask, default gateway dan maximum number of uses. Dalam memasukan maximum number of uses perlu diperhatikan berapa banyak komputer yang digunakan jangan sampai maximum number of uses lebih sedikit dari jumlah komputer yang digunakan.


c)      Selanjutnya klik pada komputer pilih desktop dan pilih ip configuration ganti dari static menjadi DHCP jika berhasil maka akan otomatis mendapat ip dari server.


2.      Jaringan Router
a)      Buat rancangan jaringan seperti gambar dibawah ini.



b)      Lalu kita klik router dan buka cli lalu lakukan konfigurasi pada router yang pertama pada fast Ethernet 0/0 kita lakukan setting dengan perintah seperti gambar dibawah ini.


c)      Setelah selesai konfigurasi pada fast Ethernet 0/1 dan ulangi langkah yang sama pada langkah sebelumnya.


d)      Lalu kita lakukan setting pada kopmuter fast Ethernet 0/0 dan lakukan setting ip addressnya secara manual, dan setting gateway sama seperti setting pada router.


e)      Ulangi pada komputer pada jaringan fast Ethernet 0/1 dan setting secara manual ip addressnya dan masukan gatewaynya sama pada router.


f)      Setelah selesai kita coba lakukan ping dari komputer 1 ke komputer 5 jika berhasil maka akan tampil seperti berikut.


3.      Jaringan (Studi Kasus)
a)      Buat rancangan jaringan seperti gambar dibawah ini.


b)      Klik PC 0 kemudian klik desktop dan klik ip configuration setelah itu atur IP addressnya,lakukan hal sama ke PC 1


c)      Klik router dan buka config lalu klik FastEthernet 0/0 lalu masukkan IP address routernya.jangan lupa klik on


d)      Klik FastEthernet 0/1 lalu masukkan lagi IP address routernya.

e)      Kemudian untuk mengetahui jaringan itu sudah terhubung maka kita lakukan “ping” dengan cara klik PC 0 lalu klik dekstop dan pilih “Command prompt” maka akan tampil seperti ini


f)      Jika hasil nya seperti gambar dibawah ini maka jaringan tersebut sudah terhubung.


Sekian yang dapat saya sampaikan mohon maaf apabila banyak kekurangan.
Terima Kasih.

Konfigurasi Dasar Debian

Hasil & Pembahasan: Pada praktikum yang kedelapan membahas tentang konfigurasi server dengan debian menggunakan debian OS (Operating Sy...